Analisa
Turbin Pelton
Berskala
Mikro Pada Pembuatan Instalasi Uji Laboratorium
A. Pendahuluan
Turbin
Pelton adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung
untuk memutar roda turbin. Dari prinsip kerjanya , turbin dapat dikatakan
sebagai mesin yang digerakkan oleh fluida yang berdensity konstan.
Pemakaian
turbin sangat luas baik di dunia industri maupun kehidupan sehari-hari. Suatu
turbin didesain dan disesuaikan dengan instalasi serta keadaan di lapangan, sehingga
untuk mendesain turbinnya pada kondisi tertentu sehingga pemanfaatannya lebih
fleksibel dan lebih luas.
Turbin
air merupakan suatu peralatan konversi energi fluida kerja air, dan proses yang
terjadi adalah perubahan energi kinetik air menjadi energi mekanis yang berupa
putaran poros. Turbin air mengalami kemajuan
dan perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
B. Landasan Teori
1.
Prinsip
Kerja Turbin
Tubin adalah mesin penggerak,
dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin.
Tubin dapat bergerak apabila ada energi dari fluida yang menggerakannya. Dari
prinsip kerjanya, turbin dapat dikatakan sebagai mesin yang digerakkan oleh
fluida yang ber-density konstan.. Aliran fluida yang terjadi pada turbin
adalah aliran incompressible, yaitu aliran dengan Mach number M ≤ 0,3. Tubin
air dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :
Ø Tubin
aksi ( turbin impuls), contoh : turbin pelton
Ø Turbin reaksi, contoh : turbin francis
(tipe radial) dan turbin kaplan (tipe aksial)
Perbedaan antara turbin aksi dan reaksi
adalah bahwa pada tubin aksi, perubahan momentum atau ekspansi dari fluida
kerjaterjadi pada nozzle atau diluar roda sudu, sedang pada turbin reaksi
terjadi pada permukaan lengkung sudunya.
2.
Pengelompokan
Turbin
Turbin dikelompokkan menjadi
beberapa jenis yaitu Turbin Air, Turbin Uap Air, dan Turbin Gas dapat digunakan
sebagai fluida kerja turbin. Maka turbin diberi namasesuai dengan jenis fluida
kerjanya. Dengan demikian, turbin uap, turbin gas dan turbin air berturut-turut
adalah turbin dengan uap, gas, dan air sebagai fluida kerja.
Oleh karena karakteristik uap, gas, dan air
tidak sama, maka kondisi operasi dan karakteristik turbin uap, turbi gas, dan
turbin air juga berbeda, masing-masing mempunyai ciri, keuntungan, kerugian
serta kegunaan yang khas.
Gambar 2.1 Bagan Klasifikasi
Turbin
3.
Turbin
Pelton
a)
Pengenalan
Turbin Pelton
Bersama turbin Turgo dan turbin aliran silang
(TAS), turbin pelton termasuk dalam turbin Impuls. Karakteristik umumnya adalah
pemasukan sebagian aliran air kedalam raner pada tekanan atmosfir. Pada turbin Pelton puntiran terjadi akibat pembelokan
pancaran air pada mangkok ganda raner (lihat gambar 2.2), oleh karenanya turbin
Pelton juga disebut turbin Pancaran Bebas.
Gambar 2.2 Pembelokan Pancaran
Turbin ini ditemukan sekitar tahun 1880 oleh
seorang Amerika yang namanya dikenal sebagai nama turbin ini. Penyempurnaan
terbesar yang dilakukan Pelton yakni dengan menerapkan mangkok ganda simetris.
Bentuk ini hingga sekarang pada dasarnya tetap berlaku. Punggung pembelah
membagi jet menjadi dua paruh yang sama, yang dibelokkan menyamping.
b)
Prinsip
Dasar turbin Pelton
Turbin Pelton merupakan turbin impuls, yang
prisip kerjanya mengubah energipotensial air menjadi energi kinetik dalam
bentuk pancaran air. Pancaran air yang keluar dari mulut nozzle diterima oleh
sudu-sudu pada roda jalan sehingga roda jalan berputar. Dari putaran inilah
menghasilkan energi mekanik yang memutar poros generator sehingga menghasilkan
energi listrik.
c)
Komponen-komponen
Utama Turbin Pelton
Turbin Pelton mempunyai tiga komponen utama
yaitu :
Ø Sudu
Turbin
Sudu turbin ini berbentuk mangkok, yang
dipasang disekeliling roda jalan (raner). Setiap pemotongan pancaran air
oleh mangkok pada umumnya gangguan atas pancaran tersebut. Mendadak dan tanpa
diinginkan sebagian aliran membentur dan terbelokkan. Untuk menambah panjangnya
usia raner, digunakan bahan mangkok yang lebih baik mutunya, misalnya baja
tahan karat.
Ø Nozzle
Nozzle ini berfungsi untuk
mengarahkan pancaran air ke sudu-sudu turbin dan mengatur kapasitas air yang
masuk ke turbin. Pada turbin pelton mungkin dikonstruksikan dengan nozzle lebih
dari satu buah. Pada poros mendatar dilengkapi satu atau dua nozzle, sedang
yang berporos tegak mempunyai sampai 6 buah.
Ø Rumah
Turbin
Rumah Turbin ini berfungsi sebagai tempat
kedudukan roda jalan dan penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin. Agar
raner tidak terendam, rumah turbin harus cukup tinggi diatas muka air pacu-buri.
Konstruksinya harus cukup kuat untuk perlindungan seputar darikemungkinan
mangkok atau raner rusak dan terlempar saat turbin beroperasi.
d)
Pemilihan
Jenis Turbin
Faktor
penting yang harus dipikirkan dalam pemilihan jenis turbin ini adalah :
Ø Tinggi
Jatuh Air (H)
Tinggi jatuh air total diambil dari selisih
tinggi permukaan air di kolam tando dengan tinggi air dipembuangan. Pengaruh
tinggi jatuh air (H) terhadap parameter lain turbin pelton adalah :
·
Berbanding lurus dengan daya teoritis
(Pt).
·
Berbanding lurus dengan daya efektif (Pe).
·
Hampir tidak berpengaruh terhadap efisiensi.
Ø Debit
Aliran (Q)
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir
melalui turbin dalam m³/det.
·
Berbanding lurus dengan daya teoritis
(Pt).
·
Berbanding lurus dengan daya efektif (Pe).
·
Mempengaruhi efisiensi dalam bentuk hubungan
parabola.
Ø Kecepatan
Putaran (n)
Kecepatan poros turbin (dalam rpm) harus
disesuaikan dengan kecepatan generator yang akan dibangkitkannya. Pengaruh
putaran (n) terhadap parameter lain turbin pelton adalah :
·
Tidak berpengaruh terhadap daya teoritis
(Pt).
·
Mempengaruhi daya efektif (Pe) dalam bentuk
parabola samapai mencapai harga nol.
·
Mempengeruhi efisiensi total (ɳt)
·
Tidak mempengaruhi terhadap debit aliran (Q).
Ø Daya
(P)
Besar daya yang akan dibangkitkan juga
menentukan jenis turbin yang digunakan, dimana 1 KW = 1,36 HP. Faktor-faktor
diatas dapat dirumuskan dalam suatu persamaan yang disebut kecepatan spesifik
yang dapat digunakan untuk pemilihan turbin.
Kecepatan Spesifik:
Dimana
P dalam satuan HP
Untuk satuan SI, maka daya P dikali dengan 1,36
Untuk menentukan jenis turbin dapat digunakan
tabel 2.1
Tabel 2.1 Pemilihan Jenis Turbin
Berdasarkan
Ns (rpm)
|
Jenis Turbin
|
4-35
|
Turbin Pelton dengan
1 nozzle
|
17-50
|
Turbin Pelton dengan
2 nozzle
|
24-70
|
Turbin Pelton dengan
3 nozzle
|
80-120
|
Turbin Francis dengan
putaran rendah
|
120-220
|
Turbin Francis dengan
putaran normal
|
220-350
|
Turbin Francis dengan
putaran tinggi
|
350-430
|
Turbin Francis dengan
putaran ekspres
|
300-1000
|
Turbin Propeller dan
Turbin Kaplan
|
e)
Karakteristik
Turbin Pelton
Suatu mesin selalu di disain untuk bekerja
dibawah kondisi kerja yang diizinkan. Suatu turbin mungkin di disain untuk
beberapa faktor penting sepertihead (H), debit aliran (Q), putaran (n) dan daya
(P), tetapi dalam prakteknya mungkin harus bekerja pada kondisi yang berbeda
dari kondisi disainnya. Oleh sebab unjuk kerja pada kondisi-kondisi yang
bervariasi perlu diketahui, dengan melakukan pengujian terhadap model turbin di
laboratorium. Grafik yang ditampilkan dalam bentuk kurva-kurva disebut
Karakteristik Turbin.
4.
Kerugian Gesekan (Head Loss) Pada Turbin
Pelton
a)
Head
Losses Pada Turbin Pelton
Head losses merupakaan rugi-rugi
energi yang terjadi pada instalasi turbin air sehingga energi output turbin
berkurang.
b)
KerugianMayor (Head Loss Mayor ) (hL ):
Kerugian mayor adalah kerugian gesekan
sepanjang aliran (pipa).
Besarnya faktor gesekan tergantung pada :
o
Kecepatan aliran fluida dalam pipa (V).
o
Diameter pipa (D).
o
Massa density (ρ).
o
Viskositas kinematik (v).
o
Faktor kekasaran suatu bahan (ε).
Pada
besaran-besaran yang disusun dalam satu cara untuk membuatnya tanpa dimensi
diantaranya :
o
Bilangan Reynold (V. D. / v).
o
Faktor kekasaran (ε / D).
Untuk
mengetahui faktor gesekan pada aliran laminer, dapat digunakan rumus :
c)
Kerugian Minor (Head Loss Minor) (hLm ):
Kerugian
minor adalah kerugian gesekan yang disebabkan oleh:
o
Katup
o
Belokan
o
Pembesaran mendadak
o
Pengecilan mendadak
o
Pembesaran perlahan
o
Pembesaran tiba-tiba
d)
Perhitumgan Daya Fluida / Air (WHP)
Water Horse Power (WHP)
adalah daya indikatif yang diberikan oleh fluida kepada sudu-sudu turbin. WHP
merupakan energi yang dimiliki oleh air dalam bentuk velocity head (head
tirbin) yang nantinya akan diubah menjadi energi poros.
e)
Perhitungan Daya Poros (BHP)
Brake Horse Power (BHP)
adalah merupakan daya efektif yang diterima oleh poros turbin dari fluida yang
melalui sudu-sudu turbin. BHPdiukur dari rem prony dengan cara mengukur torsi
pada poros.
Putaran poros akan menimbulkan
torsi yang diukur melalui gaya yang dihasilkan pada titik terluar poros. Gaya
ini terbaca sebagai beban (load).
f)
Perhitungan Efisiensi Turbin ( ɳt )
Efisiensi turbin adalah
perbandingan antara daya yang dihasilkan pada poros turbin (N shaft) dengan daya yang
diberikan oleh fluida (N fluida). Efisiensi turbin menyatakan
kemampuan turbin untuk mengubah energi fluida menjadi energi yang berguna pada
poros turbin. Dirumuskan :
C. Instalasi
Turbin Pelton
1.
Proses
Instalasi
Dalam bab ini menjelaskan
tentang proses instalasi turbin pelton berskala mikro pada pembuatan instalasi
uji laboratorium, dimana proses dari awal sampai turbin dapat berputar dimulai
dari bekerjanya pompa yang menghasilkan daya putar yang kemudian menghisap air
dari bak penampungan yang dialirkan melalui pipa-pipa sehingga air tersebut
menyemprotkan kearah turbin sehingga turbin dapat berputar. Untuk mendapatkan
putaran rpm pada turbin yang berbeda dapat diatur melalui tegangan regulator
dimana tegangannya adalah 200,220,240 volt.
Gambar 1. Instalasi Turbin Pelton
2.
Perencanaan
Dalam proses perencanaan
dimaksudkan untuk membandingkan seberapa besar penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi pada turbin dari data-data rancangan yang telah dibuat. Pada proses
perencanaan terdapat 2 langkah yang harus dilakukan yaitu perencanaan dengan
menggambar berikut dimensinya dan perencanaan dengan matematis.
3.
Proses Pengaliran Air
Pada proses instalasi
pembuatan uji laboratorium, dimana untuk mengalirkan air sangat membutuhkan
suatu alat yang mampu mengalirkan air dimana alat tersebut adalah pompa
sentrifugal. Pompa tersebut digunakan untuk menghisap atau memompakan air dari
bak penampung dengan temperature 25ºC, selanjutnya air yang telah di pompa akan
mengalir melalui pipa menuju nozel yang kemudian nozel tersebut menyemprotkan
air ke turbin sehingga turbin tersebut berputar dan airnya kembali ke bak
penampungan.
4)
Metode
Pengujian
Metode pengujian dibuat untuk
mempermudah dalam melakukan pengujian pada instalasi turbin Pelton. Pengujian
yang dilakukan termasuk pengujian eksperimen karena alat uji yang dirancang dan
dibuat sendiri dengan membandingkan dimensi komponen yang sudah ada. Didalam
metode pengujian terdapat beberapa prosedur yang harus diperhatikan, prosedur
tersebut yaitu :
o
Prosedur persiapan alat uji dan alat ukur
o
Prosedur pelaksanaan pengujian.
o
Prosedur selesai pengujian.
a)
Prosedur Persiapan Alat Uji dan Alat Ukur
Prosedur
persiapan alat uji dan alat ukur dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain
yaitu :
o
Persiapan alat uji, yaitu instalasi turbin
pelton.
o
Persiapan alat ukur, seperti : regulator,
manometer, tachometer, neraca untuk mengukur beban dan air untuk mengisi
reservoir. Spesifikasi alat ukur adalah sebagai berikut :
bisa minta refrensi dari tulisan ini bang?
ReplyDelete